Cara-Cara Alokasi Uang Berdasarkan Besaran Gaji/Penghasilan


Metode Budgeting

Hai guys, selamat datang kembali di manusiagabut.site. Nah di artikel sebelumnya kita udah pernah bahas nih tentang gimana caranya menerapkan prinsip LSP (Living, Saving Playing) untuk mengatur keuangan kita. Namun seperti yang sudah disebutkan di artikel tersebut, kalau prinsip LSP lebih cocok jika diterapkan oleh kita yang memiliki pemasukan diatas UMP atau bisa kita katakan diatas penghasilan 5 juta rupiah. Lalu untuk penghasilan yang tergolong dibawah ataupun diatas UMP tersebut, bagaimana cara alokasi keuangan yang cocok?. Nah untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita akan ulas melalui artikel ini. Di artikel kali ini, aku akan bantu kalian memberikan gambaran metode alokasi keuangan yang cocok untuk kalian terapkan berdasarkan besaran penghasilan atau gaji secara umum. 

Mengapa perlu menerapkan metode alokasi uang berdasarkan perbedaan jumlah penghasilan?


Metode alokasi keuangan

Berdasarkan sumber refrensi dari ZAP Finance, sebenarnya terdapat tiga metode alokasi keuangan yang bisa kalian coba berdasarkan berapa jumlah pemasukan/penghasilan/gaji yang kalian dapatkan per bulannya. Aku sendiri udah pernah nyoba dan berhasil satu dari tiga metode yang ada. Lalu kenapa sih kita perlu menggunakan metode yang berbeda-beda untuk mengatur alokasi keuangan yang disesuaikan dengan besaran penghasilan?. Jawabannya simpel banget, yaitu untuk menghindari over budgeting atau less budgeting. Maksudnya adalah jangan sampai metode budgeting yang kita gunakan justru pada akhirnya akan menjerumuskan kita entah itu membuat anggaran kita setiap bulannya melebihi kemampuan penghasilan yang kita miliki (over budgeting) ataupun justru sebenarnya kita sebenarnya masih bisa memaksimalkan penggunaan uang yang kita miliki setiap bulannya seperti untuk menabung atau investasi, namun tidak kita lakukan karena ternyata menggunakan metode budgeting yang tingkatannya lebih rendah dibandingkan dengan posisi penghasilan kita saat ini. Nah oleh karena itu untuk memaksimalkan seluruh penghasilan yan kita miliki untuk kebutuhan hidup dan hal-hal bernilai lainnya, maka diperlukan metode budgeting yang tepat nih. Yuk langsung saja kita bahas satu per satu metodenya yaa.

  1. Commitment Budgeting
    Commitment budgeting merupakan metode alokasi uang yang direkomendasikan untuk penghasilan atau gaji minimal senilai UMP atau dibawah 5 juta rupiah. Sesuai dengan namanya, metode commitment budgeting ini menerapkan prinsip hanya dengan membagi penghasilan atau uang kedalam dua kategori besar. Yaitu pertama untuk berbagai kegiatan yang kita komitmenkan untuk dilakukan serta yang kedua adalah untuk berbagai kegiatan yang berhubungan dengan simpan menyimpan uang (saving). Kenapa tidak ada anggaran atau alokasi uang untuk bersenang-senang?, karena proses menyenangkan diri sendiri dianggap sebagai prioritas terakhir. Dengan penghasilan yang terbatas ini, alangkah lebih baik jika kita terlebih dahulu menggunakan uang yang kita miliki untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting, dan tentunya pilihan untuk menyenangkan diri sendiri bukanlah pilihan yang terlalu penting dan mendesak untuk dilakukan.

    Adapun tidak ada aturan khusus apa-apa saja kegiatan yang dikelompokkan sebagai kegiatan
    commitment dan kegiatan saving. Masing-masing diserahkan kepada kalian nih, tentunya yang harus disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas masing-masing yaa. Nah biasanya, kegiatan-kegiatan yang tergolong dalam kategori commitment adalah kegiatan-kegiatan dalam rangka pemenuhan seluruh kebutuhan primer dan sedikit kebutuhan sekunder. Contoh-contoh beberapa kegiatan yang dapat dimasukkan kedalam kategori commitment ini adalah seperti makan, minum, biaya sewa tempat tinggal dan segala keperluan rumah tangga bulanan, biaya transportasi serta kebutuhan penunjang pekerjaan atau kehidupan sehari-hari lainnya seperti pembelian pulsa atau kuota internet untuk memperlancar proses komunikasi. Nah kalau kalian misalnya ingin juga mengalokasikan uang kalian untuk bersenang-senang, sebenarnya sah-sah aja kok untuk dimasukkan kedalam kategori commitment ini. Namun ingat ya guys, JANGAN BERLEBIHAN hehe. Untuk kegiatan yang terkategori commitment bagi kalian, maka persentase uang yang harus kalian alokasikan kedalamnya adalah sebesar 75% dari total penghasilan atau pemasukan yang kalian dapatkan setiap bulannya.
     

    Kemudian, sisanya sebesar 25%, dialokasikan untuk berbagai kegiatan saving atau penyimpanan uang. Nah berbagai kegiatan saving yang bisa kalian lakukan bisa dalam bentuk tabungan biasa, deposito, tabungan berjangka, reksadana, saham, dana darurat, ataupun bentuk simpan menyimpan uang yang lainnya

  2. Simple Budgeting
    Metode budgeting yang kedua adalah simple budgeting atau yang biasa kita sebut sebagai prinsip LSP (Living, Saving, Playing). Metode budgeting ini direkomendasikan untuk kalian yang merasa memiliki gaji diatas UMP atau diatas 5 juta rupiah yang dirasa merupakan angka penghasilan yang sudah mencukupi dan layak untuk membaginya menjadi tiga alokasi besar. Sesuai dengan namanya, menggunakan metode simple budgeting ini, alokasi penghasilan yang kita dapat dibagi menjadi 3 alokasi besar yaitu untuk kegatan yang tergolong dalam kategori Living, Saving, ataupun Playing dengan persentase masing-masingnya adalah 50% alokasi untuk Living, 30% untuk kegiatan Saving, dan sisanya yaitu 20% untuk berbagai kegiatan Playing versi kalian. Nah persentasenya bisa kalian ubah-ubah nih sesuai dengan prioritas dan kepentingan kalian asalkan tetap memegang prinsip bahwa alokasi untuk Living harus lebih besar dibandingkan dengan dua lainnya yaitu Saving dan Playing. Sedangkan alokasi untuk Saving harus lebih besar dibandingkan untuk Playing. Sehingga persentase alokasi untuk kegiatan Playing menjadi paling kecil. Untuk penjelasan lebih lengkapnya mengenai prinsip LSP ini, kalian bisa baca di artikel kita yang satu ini Prinsip LSP (Living, Saving, Playing). Di artikel tersebut, kalian akan mendapat gambaran lebih jelas mengenai prinsip LSP ini.

  3. Value Based Budgeting
    Nah metode budgeting yang ketiga sekaligus yang terakhir dinamakan sebagai metode value based budgeting dimana prinsip utamanya adalah kita mengalokasikan uang atau penghasilan yang kita miliki dengan memengang pondasi utama yaitu "ada hal yang ingin dicapai". Misalnya seperti ini, dalam tiga tahun kedepan, kalian ingin mengalokasikan seluruh penghasilan bulanan kalian agar dalam tiga tahun kedepan kalian bisa membeli sepeda motor seharga 20 juta rupiah. Nah dari sinilah kalian nge-breakdown seluruh penghasilan kalian agar alokasi kalian tepat dan menghasilkan 20 juta rupiah diakhir tahun ketiga tersebut. Karena target yang ingin dicapai adalah 20 juta rupiah dalam waktu 3 tahun (36 bulan), maka per bulannya setidaknya kalian harus menabung atau menyimpan uang (saving) senilai 600 ribu rupiah. Dari sini maka minimal alokasi uang kalian untuk saving adalah senilai 600 ribu rupiah. Kemudian barulah sisanya kalian bagi-bagi sisa uang penghasilan kalian kedalam kegiatan Living dan Playing ataupun langsung mengkategorikannya kedalam kegiatan commitment seperti metode commitment budgeting. Simpel banget sebenarnya asalkan kalian memang benar-benar mampu disiplin dalam menjalaninya.

Apakah metode budgeting yang dipilih harus berpaku pada jumlah penghasilan yang dimiliki?


Free

Well, jawabannya tidak. Aku sendiri pribadi hanya merekomendasikan metode budgeting yang cocok untuk setiap besaran penghasilan atau gaji yang kalian dapat. Tentunya dengan alasan utama adalah untuk menghindari over budgeting ataupun less budgeting seperti yang sudah aku bilang sebelumnya. Tapi misalkan nih, kalian masih memiliki penghasilan dibawah UMP namun tetap ngotot untuk mencoba metode Simple Budgeting, ya sah-sah saja sih. Namun jangan sampai nanti ternyata kalian tidak bisa melaksanakan apa yang sudah kalian rencanakan atau alokasikan. Karena sebenarnya hal tersulit dalam metode budgeting atau mengatur alokasi keuangan ini adalah saat proses pelaksanaan atau implementasinya. Jadi semuanya terserah kalian namun harus tetap dipikirkan matang-matang.

Oke sekian dulu bahasan mengenai jenis-jenis alokasi uang (budgeting) berdasarkan besaran gaji /penghasilan yang kalian miliki. Semoga bermanfaat yaa. Tunggu terus artikel-artikel selanjutnya. Terimakasih sudah membaca :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar